Artikel

Kabupaten Sambas Seputih Kapas

Oleh Admin | 2025-01-29

Sambas (01/12/2024), Kabupaten Sambas, salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat, memiliki sejarah panjang dan kaya akan nilai budaya. Secara administratif, Kabupaten Sambas resmi berdiri pada 15 Agustus 1956 berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956. Luas wilayah kabupaten ini mencapai sekitar 6.395,70 km², yang menjadikannya salah satu kabupaten strategis di Kalimantan Barat. Secara geografis, Sambas berbatasan langsung dengan Laut Natuna di barat, Negara Bagian Sarawak, Malaysia, di utara, Kabupaten Bengkayang di timur, dan Kota Singkawang serta Kabupaten Mempawah di selatan. Posisi ini menjadikan Sambas sebagai daerah dengan potensi besar dalam perdagangan, pariwisata, dan pertanian. Sungai Sambas Besar yang membelah wilayah ini tidak hanya menjadi sumber air tetapi juga jalur transportasi utama, terutama untuk masyarakat yang tinggal di pedalaman.

Kabupaten Sambas memiliki 19 kecamatan, di antaranya Kecamatan Sambas, Tebas, Pemangkat, Teluk Keramat, Paloh, Jawai, dan Galing. Kecamatan ini terbagi lagi menjadi 193 desa dan 6 kelurahan. Menurut data terbaru, jumlah penduduk Kabupaten Sambas mencapai lebih dari 630.000 jiwa. Penduduk ini terdiri dari berbagai suku yang hidup harmonis dalam keberagaman, seperti Melayu, Dayak, Tionghoa, Bugis, dan Jawa. Setiap suku membawa tradisi dan budaya yang memperkaya identitas Kabupaten Sambas. Misalnya, masyarakat Melayu mendominasi wilayah pesisir dengan tradisi maritim yang kuat, sementara masyarakat Dayak yang tinggal di pedalaman memiliki adat istiadat yang kental terkait pelestarian lingkungan. Keberagaman ini menjadikan Sambas sebagai miniatur Kalimantan yang mencerminkan harmoni antaretnis.

Dalam sektor pendidikan, Kabupaten Sambas terus berupaya meningkatkan kualitas dan pemerataan akses. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah di Sambas mencapai 83,34%, menunjukkan sebagian besar remaja telah mendapatkan akses pendidikan hingga jenjang menengah. Namun, tantangan besar masih dihadapi dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang saat ini berada pada angka 67,89. Dengan angka tersebut, Sambas menempati peringkat ketujuh di Kalimantan Barat. IPM yang relatif rendah ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, terutama di daerah pedalaman yang sulit dijangkau.

Pemerintah Kabupaten Sambas telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan APK dan IPM, seperti pembangunan infrastruktur sekolah di desa-desa terpencil, program pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kompetensi mereka, dan pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi. Namun, kondisi geografis yang luas dan keberadaan desa-desa terpencil menjadi tantangan utama dalam mewujudkan pemerataan pendidikan. Beberapa daerah masih menghadapi kendala transportasi dan infrastruktur, yang mengakibatkan sulitnya akses ke fasilitas pendidikan yang memadai. Tantangan ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan, termasuk kolaborasi dengan lembaga pendidikan tinggi seperti Universitas Terbuka (UT).

Dengan potensi yang besar dan tantangan yang signifikan, Kabupaten Sambas membutuhkan dukungan strategis untuk mengoptimalkan sumber daya manusia melalui pendidikan. Peran lembaga pendidikan tinggi yang fleksibel dan inklusif menjadi sangat penting dalam menciptakan peluang yang lebih besar bagi masyarakat Sambas untuk berkembang.

Universitas Terbuka (UT) hadir sebagai solusi untuk mengatasi tantangan pendidikan di Kabupaten Sambas. Sebagai perguruan tinggi negeri dengan akreditasi A, UT menawarkan pendidikan berkualitas dengan biaya yang terjangkau melalui sistem pembelajaran daring yang fleksibel. Slogan UT, “Menjangkau yang Tidak Terjangkau,” menggambarkan misi UT untuk memberikan akses pendidikan tinggi kepada masyarakat di daerah terpencil dan sulit dijangkau. Sistem pembelajaran ini sangat relevan bagi Kabupaten Sambas yang memiliki wilayah luas dan penduduk yang tersebar. Keunggulan UT juga terlihat dalam prestasinya sebagai perguruan tinggi dengan lulusan Guru P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) terbanyak di Indonesia. Prestasi ini bahkan tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI), membuktikan kualitas lulusan UT yang tidak hanya mampu bersaing tetapi juga berkontribusi besar terhadap dunia pendidikan di Indonesia.

Untuk mendekatkan layanan pendidikan tinggi, UT Pontianak mendirikan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) di 14 kabupaten/kota, termasuk di Kabupaten Sambas. Kehadiran SALUT memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses layanan akademik, administrasi, dan bimbingan belajar tanpa harus bepergian jauh. Dengan adanya SALUT, pendidikan tinggi berkualitas kini benar-benar hadir lebih dekat dengan masyarakat Kabupaten Sambas, membantu mereka yang sebelumnya sulit menjangkau akses pendidikan tinggi.

Bagi masyarakat Kabupaten Sambas yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi, tersedia dua SALUT yang siap melayani Anda:

  1. SALUT Sigap Sambas, Kepala: Veny Safaria, S.Pd., M.Pd, Kontak: 081348822876, Alamat: Jalan Akhmad Yani No. 4, Desa Durian, Sambas
  2. SALUT Sambas 1 Lunggi, Kepala: Yudi Rahadi, S.P, Kontak: 082353028096, Alamat: Jalan Raya Saing Rambi No. 01, Sambas

Mari wujudkan mimpi pendidikan tinggi Anda bersama Universitas Terbuka. Dengan UT, pendidikan berkualitas kini bisa diakses oleh semua tanpa kendala jarak dan biaya. Bersama UT, Kabupaten Sambas akan terus melangkah maju dengan generasi yang cerdas dan berprestasi. “Semua Bisa Kuliah!”