Artikel

Dapatkan artikel terbaru dari kami

Kabupaten Sambas Seputih Kapas

Sambas (01/12/2024), Kabupaten Sambas, salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat, memiliki sejarah panjang dan kaya akan nilai budaya. Secara administratif, Kabupaten Sambas resmi berdiri pada 15 Agustus 1956 berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956. Luas wilayah kabupaten ini mencapai sekitar 6.395,70 km², yang menjadikannya salah satu kabupaten strategis di Kalimantan Barat. Secara geografis, Sambas berbatasan langsung dengan Laut Natuna di barat, Negara Bagian Sarawak, Malaysia, di utara, Kabupaten Bengkayang di timur, dan Kota Singkawang serta Kabupaten Mempawah di selatan. Posisi ini menjadikan Sambas sebagai daerah dengan potensi besar dalam perdagangan, pariwisata, dan pertanian. Sungai Sambas Besar yang membelah wilayah ini tidak hanya menjadi sumber air tetapi juga jalur transportasi utama, terutama untuk masyarakat yang tinggal di pedalaman.

Kabupaten Sambas memiliki 19 kecamatan, di antaranya Kecamatan Sambas, Tebas, Pemangkat, Teluk Keramat, Paloh, Jawai, dan Galing. Kecamatan ini terbagi lagi menjadi 193 desa dan 6 kelurahan. Menurut data terbaru, jumlah penduduk Kabupaten Sambas mencapai lebih dari 630.000 jiwa. Penduduk ini terdiri dari berbagai suku yang hidup harmonis dalam keberagaman, seperti Melayu, Dayak, Tionghoa, Bugis, dan Jawa. Setiap suku membawa tradisi dan budaya yang memperkaya identitas Kabupaten Sambas. Misalnya, masyarakat Melayu mendominasi wilayah pesisir dengan tradisi maritim yang kuat, sementara masyarakat Dayak yang tinggal di pedalaman memiliki adat istiadat yang kental terkait pelestarian lingkungan. Keberagaman ini menjadikan Sambas sebagai miniatur Kalimantan yang mencerminkan harmoni antaretnis.

Dalam sektor pendidikan, Kabupaten Sambas terus berupaya meningkatkan kualitas dan pemerataan akses. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah di Sambas mencapai 83,34%, menunjukkan sebagian besar remaja telah mendapatkan akses pendidikan hingga jenjang menengah. Namun, tantangan besar masih dihadapi dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang saat ini berada pada angka 67,89. Dengan angka tersebut, Sambas menempati peringkat ketujuh di Kalimantan Barat. IPM yang relatif rendah ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, terutama di daerah pedalaman yang sulit dijangkau.

Pemerintah Kabupaten Sambas telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan APK dan IPM, seperti pembangunan infrastruktur sekolah di desa-desa terpencil, program pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kompetensi mereka, dan pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi. Namun, kondisi geografis yang luas dan keberadaan desa-desa terpencil menjadi tantangan utama dalam mewujudkan pemerataan pendidikan. Beberapa daerah masih menghadapi kendala transportasi dan infrastruktur, yang mengakibatkan sulitnya akses ke fasilitas pendidikan yang memadai. Tantangan ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan, termasuk kolaborasi dengan lembaga pendidikan tinggi seperti Universitas Terbuka (UT).

Dengan potensi yang besar dan tantangan yang signifikan, Kabupaten Sambas membutuhkan dukungan strategis untuk mengoptimalkan sumber daya manusia melalui pendidikan. Peran lembaga pendidikan tinggi yang fleksibel dan inklusif menjadi sangat penting dalam menciptakan peluang yang lebih besar bagi masyarakat Sambas untuk berkembang.

Universitas Terbuka (UT) hadir sebagai solusi untuk mengatasi tantangan pendidikan di Kabupaten Sambas. Sebagai perguruan tinggi negeri dengan akreditasi A, UT menawarkan pendidikan berkualitas dengan biaya yang terjangkau melalui sistem pembelajaran daring yang fleksibel. Slogan UT, “Menjangkau yang Tidak Terjangkau,” menggambarkan misi UT untuk memberikan akses pendidikan tinggi kepada masyarakat di daerah terpencil dan sulit dijangkau. Sistem pembelajaran ini sangat relevan bagi Kabupaten Sambas yang memiliki wilayah luas dan penduduk yang tersebar. Keunggulan UT juga terlihat dalam prestasinya sebagai perguruan tinggi dengan lulusan Guru P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) terbanyak di Indonesia. Prestasi ini bahkan tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI), membuktikan kualitas lulusan UT yang tidak hanya mampu bersaing tetapi juga berkontribusi besar terhadap dunia pendidikan di Indonesia.

Untuk mendekatkan layanan pendidikan tinggi, UT Pontianak mendirikan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) di 14 kabupaten/kota, termasuk di Kabupaten Sambas. Kehadiran SALUT memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses layanan akademik, administrasi, dan bimbingan belajar tanpa harus bepergian jauh. Dengan adanya SALUT, pendidikan tinggi berkualitas kini benar-benar hadir lebih dekat dengan masyarakat Kabupaten Sambas, membantu mereka yang sebelumnya sulit menjangkau akses pendidikan tinggi.

Bagi masyarakat Kabupaten Sambas yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi, tersedia dua SALUT yang siap melayani Anda:

  1. SALUT Sigap Sambas, Kepala: Veny Safaria, S.Pd., M.Pd, Kontak: 081348822876, Alamat: Jalan Akhmad Yani No. 4, Desa Durian, Sambas
  2. SALUT Sambas 1 Lunggi, Kepala: Yudi Rahadi, S.P, Kontak: 082353028096, Alamat: Jalan Raya Saing Rambi No. 01, Sambas

Mari wujudkan mimpi pendidikan tinggi Anda bersama Universitas Terbuka. Dengan UT, pendidikan berkualitas kini bisa diakses oleh semua tanpa kendala jarak dan biaya. Bersama UT, Kabupaten Sambas akan terus melangkah maju dengan generasi yang cerdas dan berprestasi. “Semua Bisa Kuliah!”

 

Baca Selengkapnya
Kabupaten Sambas Seputih Kapas

Sambas (01/12/2024), Kabupaten Sambas, salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat, memiliki sejarah panjang dan kaya akan nilai budaya. Secara administratif, Kabupaten Sambas resmi berdiri pada 15 Agustus 1956 berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956. Luas wilayah kabupaten ini mencapai sekitar 6.395,70 km², yang menjadikannya salah satu kabupaten strategis di Kalimantan Barat. Secara geografis, Sambas berbatasan langsung dengan Laut Natuna di barat, Negara Bagian Sarawak, Malaysia, di utara, Kabupaten Bengkayang di timur, dan Kota Singkawang serta Kabupaten Mempawah di selatan. Posisi ini menjadikan Sambas sebagai daerah dengan potensi besar dalam perdagangan, pariwisata, dan pertanian. Sungai Sambas Besar yang membelah wilayah ini tidak hanya menjadi sumber air tetapi juga jalur transportasi utama, terutama untuk masyarakat yang tinggal di pedalaman.

Kabupaten Sambas memiliki 19 kecamatan, di antaranya Kecamatan Sambas, Tebas, Pemangkat, Teluk Keramat, Paloh, Jawai, dan Galing. Kecamatan ini terbagi lagi menjadi 193 desa dan 6 kelurahan. Menurut data terbaru, jumlah penduduk Kabupaten Sambas mencapai lebih dari 630.000 jiwa. Penduduk ini terdiri dari berbagai suku yang hidup harmonis dalam keberagaman, seperti Melayu, Dayak, Tionghoa, Bugis, dan Jawa. Setiap suku membawa tradisi dan budaya yang memperkaya identitas Kabupaten Sambas. Misalnya, masyarakat Melayu mendominasi wilayah pesisir dengan tradisi maritim yang kuat, sementara masyarakat Dayak yang tinggal di pedalaman memiliki adat istiadat yang kental terkait pelestarian lingkungan. Keberagaman ini menjadikan Sambas sebagai miniatur Kalimantan yang mencerminkan harmoni antaretnis.

Dalam sektor pendidikan, Kabupaten Sambas terus berupaya meningkatkan kualitas dan pemerataan akses. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah di Sambas mencapai 83,34%, menunjukkan sebagian besar remaja telah mendapatkan akses pendidikan hingga jenjang menengah. Namun, tantangan besar masih dihadapi dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang saat ini berada pada angka 67,89. Dengan angka tersebut, Sambas menempati peringkat ketujuh di Kalimantan Barat. IPM yang relatif rendah ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, terutama di daerah pedalaman yang sulit dijangkau.

Pemerintah Kabupaten Sambas telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan APK dan IPM, seperti pembangunan infrastruktur sekolah di desa-desa terpencil, program pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kompetensi mereka, dan pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi. Namun, kondisi geografis yang luas dan keberadaan desa-desa terpencil menjadi tantangan utama dalam mewujudkan pemerataan pendidikan. Beberapa daerah masih menghadapi kendala transportasi dan infrastruktur, yang mengakibatkan sulitnya akses ke fasilitas pendidikan yang memadai. Tantangan ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan, termasuk kolaborasi dengan lembaga pendidikan tinggi seperti Universitas Terbuka (UT).

Dengan potensi yang besar dan tantangan yang signifikan, Kabupaten Sambas membutuhkan dukungan strategis untuk mengoptimalkan sumber daya manusia melalui pendidikan. Peran lembaga pendidikan tinggi yang fleksibel dan inklusif menjadi sangat penting dalam menciptakan peluang yang lebih besar bagi masyarakat Sambas untuk berkembang.

Universitas Terbuka (UT) hadir sebagai solusi untuk mengatasi tantangan pendidikan di Kabupaten Sambas. Sebagai perguruan tinggi negeri dengan akreditasi A, UT menawarkan pendidikan berkualitas dengan biaya yang terjangkau melalui sistem pembelajaran daring yang fleksibel. Slogan UT, “Menjangkau yang Tidak Terjangkau,” menggambarkan misi UT untuk memberikan akses pendidikan tinggi kepada masyarakat di daerah terpencil dan sulit dijangkau. Sistem pembelajaran ini sangat relevan bagi Kabupaten Sambas yang memiliki wilayah luas dan penduduk yang tersebar. Keunggulan UT juga terlihat dalam prestasinya sebagai perguruan tinggi dengan lulusan Guru P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) terbanyak di Indonesia. Prestasi ini bahkan tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI), membuktikan kualitas lulusan UT yang tidak hanya mampu bersaing tetapi juga berkontribusi besar terhadap dunia pendidikan di Indonesia.

Untuk mendekatkan layanan pendidikan tinggi, UT Pontianak mendirikan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) di 14 kabupaten/kota, termasuk di Kabupaten Sambas. Kehadiran SALUT memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses layanan akademik, administrasi, dan bimbingan belajar tanpa harus bepergian jauh. Dengan adanya SALUT, pendidikan tinggi berkualitas kini benar-benar hadir lebih dekat dengan masyarakat Kabupaten Sambas, membantu mereka yang sebelumnya sulit menjangkau akses pendidikan tinggi.

Bagi masyarakat Kabupaten Sambas yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi, tersedia dua SALUT yang siap melayani Anda:

  1. SALUT Sigap Sambas, Kepala: Veny Safaria, S.Pd., M.Pd, Kontak: 081348822876, Alamat: Jalan Akhmad Yani No. 4, Desa Durian, Sambas
  2. SALUT Sambas 1 Lunggi, Kepala: Yudi Rahadi, S.P, Kontak: 082353028096, Alamat: Jalan Raya Saing Rambi No. 01, Sambas

Mari wujudkan mimpi pendidikan tinggi Anda bersama Universitas Terbuka. Dengan UT, pendidikan berkualitas kini bisa diakses oleh semua tanpa kendala jarak dan biaya. Bersama UT, Kabupaten Sambas akan terus melangkah maju dengan generasi yang cerdas dan berprestasi. “Semua Bisa Kuliah!”

 

Kabupaten Sintang Alamnya membuat yang datang selalu Berdendang

Kelam Permai (17/12/25). Kabupaten Sintang, yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat, memiliki keindahan geografis yang memikat dengan kekayaan budaya yang khas. Berdiri pada 10 April 1956, Kabupaten Sintang memiliki luas wilayah sebesar 21.635 km², menjadikannya salah satu kabupaten terluas di Kalimantan Barat. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Kapuas Hulu di timur, Kabupaten Melawi di selatan, Kabupaten Sekadau di barat, dan Negara Bagian Sarawak, Malaysia, di utara. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Sintang mencapai lebih dari 400.000 jiwa yang terdiri dari berbagai suku, termasuk Dayak, Melayu, Tionghoa, dan Jawa. Secara administratif, Sintang memiliki 14 kecamatan, di antaranya Kecamatan Sintang, Kelam Permai, Kayan Hilir, dan Sepauk, dengan total 391 desa dan 6 kelurahan. Kabupaten ini dikelilingi oleh sungai-sungai besar seperti Sungai Kapuas dan Sungai Melawi, yang menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat setempat.

Dalam sektor pendidikan, Kabupaten Sintang menunjukkan peningkatan, tetapi masih menghadapi berbagai tantangan. Berdasarkan data BPS, Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah di Sintang berada pada angka 85,67%, sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tercatat sebesar 68,12. Dengan angka ini, Sintang menempati urutan kelima di Provinsi Kalimantan Barat dalam capaian IPM, menunjukkan adanya potensi besar untuk terus berkembang. Pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembangunan infrastruktur sekolah, pelatihan guru, dan pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi. Namun, tantangan geografis dan keterbatasan akses transportasi di wilayah pedalaman menjadi kendala yang perlu diatasi untuk mencapai pemerataan pendidikan di seluruh daerah ini.

Universitas Terbuka (UT) hadir sebagai solusi nyata untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi di Kabupaten Sintang. Sebagai perguruan tinggi negeri dengan akreditasi A, UT menyediakan pendidikan berkualitas dengan biaya yang sangat terjangkau melalui sistem pembelajaran daring. Slogan UT, “Menjangkau yang Tidak Terjangkau,” menggambarkan komitmen UT untuk memberikan akses pendidikan kepada masyarakat di daerah terpencil, seperti di wilayah pedalaman Kabupaten Sintang. Sistem pembelajaran daring memungkinkan mahasiswa belajar kapan saja dan di mana saja tanpa harus meninggalkan pekerjaan atau aktivitas sehari-hari. Prestasi UT juga terbukti dengan banyaknya lulusan yang diterima sebagai Guru P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) di seluruh Indonesia, menjadikan UT sebagai perguruan tinggi dengan kontribusi besar dalam dunia pendidikan. Prestasi ini bahkan diakui oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai perguruan tinggi dengan jumlah lulusan Guru P3K terbanyak, membuktikan kualitas lulusan yang dihasilkan oleh UT.

Untuk mendekatkan layanan pendidikan tinggi kepada masyarakat, UT Pontianak telah mendirikan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) di 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat, termasuk Kabupaten Sintang. Kehadiran SALUT memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi akademik, layanan administrasi, dan bimbingan belajar tanpa harus bepergian jauh. Dengan adanya SALUT, pendidikan tinggi kini dapat diakses dengan lebih mudah dan efisien, mendukung masyarakat Kabupaten Sintang untuk terus maju dan berkembang.

Bagi masyarakat Kabupaten Sintang, tersedia SALUT Mekar Sintang yang siap melayani kebutuhan pendidikan tinggi Anda:

Salut Mekar, Kepala: Lismawati, Kontak: 082352228583, Alamat: Jalan Tamat Mahmudin RT 14/RW 05, Desa Martiguna, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang

Mari bergabung bersama Universitas Terbuka untuk masa depan yang lebih cerah! Dengan UT, semua orang memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi tanpa terkendala jarak dan biaya. Bersama UT, Kabupaten Sintang akan terus berdendang dengan harmoni kemajuan dan prestasi.

Baca Selengkapnya
Kabupaten Landak Eksotismenya Semakin Berjejak

Landak (25/01/25). Kabupaten Landak, salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat, resmi berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999 berdasarkan Undang-Undang Nomor 55 Tahun 1999. Dengan luas wilayah mencapai 9.909,10 km², Landak memiliki batas geografis yang strategis. Di sebelah utara, kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang, di timur dengan Kabupaten Sanggau, di selatan dengan Kabupaten Ketapang, dan di barat dengan Kota Pontianak dan Kabupaten Mempawah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru, jumlah penduduk Kabupaten Landak mencapai lebih dari 400.000 jiwa, terdiri dari berbagai suku seperti Dayak, Melayu, Tionghoa, dan Jawa yang hidup harmonis dalam keberagaman. Secara administratif, Landak memiliki 13 kecamatan, 156 desa, dan 7 kelurahan. Kecamatan-kecamatan tersebut antara lain Ngabang, Mandor, Mempawah Hulu, Sebangki, Sengah Temila, dan Menjalin. Keberagaman budaya serta kondisi geografis yang menarik menjadikan Landak sebagai daerah dengan potensi besar dalam berbagai sektor.

Dalam sektor pendidikan, Kabupaten Landak terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas. Berdasarkan data BPS, Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah di Landak berada pada angka 83,25%, sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tercatat sebesar 67,05. Capaian ini menempatkan Landak pada peringkat kedelapan di Kalimantan Barat dalam hal IPM. Pemerintah daerah telah meluncurkan berbagai program strategis untuk meningkatkan capaian tersebut, seperti perbaikan infrastruktur pendidikan, pelatihan guru, dan pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi. Meskipun demikian, tantangan geografis berupa luas wilayah dan keterbatasan akses transportasi masih menjadi hambatan utama dalam pemerataan pendidikan di daerah ini.

Universitas Terbuka (UT) hadir sebagai solusi pendidikan tinggi bagi masyarakat Kabupaten Landak. Sebagai perguruan tinggi negeri dengan akreditasi A, UT menawarkan pendidikan berkualitas dengan biaya terjangkau melalui sistem pembelajaran daring yang fleksibel. Slogan UT, “Menjangkau yang Tidak Terjangkau,” menggambarkan komitmen institusi ini untuk memberikan akses pendidikan kepada masyarakat di daerah terpencil tanpa terkendala jarak. Dengan model pembelajaran ini, UT menjawab tantangan geografis Kabupaten Landak yang luas dan penduduknya yang tersebar. Keunggulan UT juga terlihat dalam prestasinya sebagai perguruan tinggi dengan lulusan Guru P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) terbanyak di Indonesia, sebuah pencapaian yang diakui oleh Museum Rekor Indonesia (MURI). Hal ini membuktikan bahwa UT tidak hanya memberikan akses pendidikan tetapi juga mencetak lulusan berkualitas yang mampu bersaing di dunia kerja.

Untuk memperluas jangkauan layanan pendidikan tinggi, UT Pontianak telah mendirikan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) di 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat, termasuk di Kabupaten Landak. Kehadiran SALUT mempermudah masyarakat untuk mendapatkan layanan akademik, administrasi, dan bimbingan belajar tanpa harus bepergian jauh. Dengan adanya SALUT, UT semakin dekat dengan masyarakat, memastikan bahwa pendidikan tinggi berkualitas dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, termasuk di daerah-daerah terpencil seperti Landak.

Bagi masyarakat Kabupaten Landak yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi, tersedia SALUT Sahat yang siap melayani Anda:

SALUT Sahat,  Kepala: L. Sahat Tinambunan, Kontak: 081352398088, Alamat: Jalan Pemuda Tungkul, Ruko Pasar Rakyat, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak

Mari bergabung bersama Universitas Terbuka untuk masa depan yang lebih cerah. Dengan UT, semua bisa kuliah tanpa terkendala jarak dan biaya. Bersama UT, Kabupaten Landak semakin maju dan terus “meledak” dengan prestasi dan potensi sumber daya manusianya!

Baca Selengkapnya
Kabupaten Mempawah yang Istimewah

Mempawah (23/11/24) Kabupaten Mempawah, salah satu daerah istimewa di Provinsi Kalimantan Barat, dikenal dengan sejarah dan kekayaan budayanya. Kabupaten ini resmi berdiri pada tanggal 4 Januari 1960 dan memiliki luas wilayah sekitar 2.797,88 km². Secara geografis, Mempawah berbatasan dengan Laut Natuna di bagian barat, Kabupaten Sambas di utara, Kabupaten Landak di timur, dan Kota Pontianak di selatan. Berdasarkan data terbaru, jumlah penduduk Kabupaten Mempawah mencapai lebih dari 280.000 jiwa yang berasal dari berbagai suku, seperti Melayu, Dayak, Tionghoa, Bugis, dan Jawa, yang hidup berdampingan dengan harmonis. Secara administratif, Kabupaten Mempawah terbagi menjadi 9 kecamatan, yaitu Mempawah Hilir, Mempawah Timur, Sungai Pinyuh, Segedong, Toho, Anjongan, Sadaniang, Sungai Kunyit, dan Sungai Raya, dengan total 67 desa dan 25 kelurahan. Letak strategis kabupaten ini di jalur lintas pantai barat Kalimantan menjadikannya pusat penting untuk berbagai aktivitas ekonomi, budaya, dan pendidikan.

Dalam sektor pendidikan, Kabupaten Mempawah terus menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah di Mempawah mencapai 88,12%, sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tercatat sebesar 69,45. Meskipun angka ini menunjukkan kemajuan, IPM Mempawah masih berada di bawah rata-rata nasional dan menempati urutan keenam di Provinsi Kalimantan Barat. Pemerintah daerah telah meluncurkan berbagai program untuk meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk memperbaiki fasilitas sekolah, memberikan beasiswa, dan mengadakan pelatihan guru secara berkala. Namun, tantangan geografis dan persebaran penduduk yang tidak merata masih menjadi hambatan utama dalam mewujudkan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah kabupaten ini.

Universitas Terbuka (UT) hadir sebagai jawaban atas kebutuhan pendidikan tinggi di Kabupaten Mempawah. Sebagai kampus negeri dengan akreditasi A, UT menyediakan pendidikan berkualitas dengan biaya yang sangat terjangkau. Dengan sistem pembelajaran daring yang fleksibel, UT memungkinkan masyarakat di wilayah terpencil sekalipun untuk melanjutkan pendidikan tinggi tanpa harus meninggalkan aktivitas sehari-hari. Slogan UT, “Menjangkau yang Tidak Terjangkau,” mencerminkan misinya untuk memberikan akses pendidikan kepada seluruh masyarakat, terlepas dari lokasi dan kondisi mereka. Keunggulan UT juga dibuktikan dengan prestasinya sebagai perguruan tinggi dengan lulusan Guru P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) terbanyak di Indonesia. Prestasi ini bahkan tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI), menjadikan UT sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya memberikan akses, tetapi juga menghasilkan lulusan berkualitas yang diakui di seluruh Indonesia.

Untuk memperluas jangkauan layanan, UT Pontianak mendirikan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) di 14 kabupaten/kota, termasuk di Kabupaten Mempawah. Kehadiran SALUT memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi, layanan administrasi, dan bimbingan akademik tanpa harus bepergian jauh. Dengan adanya SALUT, pendidikan tinggi yang berkualitas kini benar-benar hadir lebih dekat dengan masyarakat, memberikan solusi nyata bagi mereka yang sebelumnya sulit mengakses pendidikan tinggi.

Bagi masyarakat Kabupaten Mempawah yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi, tersedia tiga SALUT yang siap melayani Anda:

  1. SALUT Bu Ayang, Kepala: Erlina, Kontak: 082148145800, Alamat: Jalan Daeng Menambon, Kelurahan Tengah, Mempawah
  2. SALUT Musyaahadah, Kepala: H. Fauzi, Kontak: 085245002887, Alamat: Jalan Daeng Menambon, Kuala Secapah, Mempawah
  3. SALUT Sahabat, Kepala: Raden Suhartono, Kontak: 081345909030, Alamat: Jalan Raya Semudun, Desa Semudun, RT 004 RW 002, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah

Mari wujudkan impian Anda untuk meraih pendidikan tinggi bersama Universitas Terbuka. Dengan UT, semua orang memiliki kesempatan untuk kuliah tanpa terkendala jarak dan biaya. Bersama UT, Kabupaten Mempawah akan terus melangkah maju dan menjadi lebih mewah!

Baca Selengkapnya
Kabupaten Bengkayang Pesona Alamnya Semakin Gemilang

Bengkayang (01/12/24). Kabupaten Bengkayang, salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat, berdiri pada 27 April 1999 sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Sambas. Dengan luas wilayah sekitar 5.396,30 km², kabupaten ini berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia, di sebelah utara, Kabupaten Sambas di barat, Kabupaten Landak di timur, dan Kota Singkawang di selatan. Kabupaten Bengkayang memiliki beragam potensi geografis, mulai dari perbukitan yang subur hingga akses ke pantai yang indah. Berdasarkan data terbaru, jumlah penduduk Bengkayang mencapai lebih dari 280.000 jiwa, dengan mayoritas berasal dari etnis Dayak, Melayu, dan Tionghoa, yang hidup berdampingan secara harmonis. Secara administratif, Bengkayang memiliki 17 kecamatan, antara lain Kecamatan Bengkayang, Lumar, Sungai Betung, Seluas, Suti Semarang, dan Monterado, dengan total 122 desa dan 3 kelurahan. Keberagaman budaya dan letak geografis yang strategis menjadikan Bengkayang sebagai daerah yang terus berkembang dalam berbagai sektor.

Dalam sektor pendidikan, Kabupaten Bengkayang menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan kualitas dan akses pendidikan bagi warganya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah di Bengkayang berada pada angka 82,35%, sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kabupaten ini tercatat sebesar 65,45. Dengan capaian tersebut, Bengkayang menempati urutan kesembilan dari 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat dalam hal IPM. Pemerintah Kabupaten Bengkayang terus berupaya memperbaiki capaian ini melalui pembangunan infrastruktur sekolah, pelatihan guru, dan pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi. Meski demikian, tantangan geografis berupa wilayah yang terpencil dan akses transportasi yang terbatas masih menjadi kendala utama dalam pemerataan pendidikan di daerah ini.

Universitas Terbuka (UT) hadir sebagai solusi pendidikan tinggi berkualitas yang dapat diakses oleh masyarakat Kabupaten Bengkayang. Sebagai kampus negeri dengan akreditasi A, UT menawarkan pendidikan dengan biaya yang terjangkau dan sistem pembelajaran daring yang fleksibel. Dengan slogan “Menjangkau yang Tidak Terjangkau,” UT berkomitmen untuk memberikan akses pendidikan tinggi kepada masyarakat di wilayah-wilayah terpencil seperti Bengkayang. Model pembelajaran daring ini memungkinkan mahasiswa untuk belajar kapan saja dan di mana saja tanpa harus meninggalkan aktivitas sehari-hari. Keunggulan UT juga tercermin dalam prestasinya sebagai perguruan tinggi yang lulusannya paling banyak diterima sebagai Guru P3K di seluruh Indonesia, sebuah pencapaian yang diakui oleh Museum Rekor Indonesia (MURI). Hal ini menunjukkan bahwa UT tidak hanya memberikan akses pendidikan tinggi tetapi juga mencetak lulusan berkualitas yang siap berkontribusi bagi masyarakat.

Untuk memperkuat jangkauan layanan pendidikan tinggi, UT Pontianak mendirikan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) di 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat, termasuk di Kabupaten Bengkayang. SALUT hadir untuk memberikan layanan administrasi, bimbingan belajar, dan informasi akademik kepada masyarakat setempat, sehingga mempermudah mereka dalam mengakses pendidikan tinggi. Dengan adanya SALUT, masyarakat Bengkayang tidak perlu lagi bepergian jauh untuk mendapatkan layanan akademik UT, karena semuanya telah tersedia di wilayah mereka. SALUT menjadi solusi nyata untuk mendekatkan pendidikan tinggi berkualitas kepada masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau.

Bagi masyarakat Kabupaten Bengkayang, UT memiliki SALUT yang siap melayani kebutuhan pendidikan tinggi, yaitu:

SALUT Srikandi, Kepala: Mujilastuti, Kontak: 085849136301, Alamat: Jalan Langgawi No. 95, Kelurahan Sebalo, Bengkayang

Mari bergabung bersama Universitas Terbuka untuk masa depan yang lebih cerah! Dengan UT, pendidikan tinggi kini hadir lebih dekat, lebih mudah diakses, dan lebih terjangkau bagi seluruh masyarakat Bengkayang. Bersama UT, “Semua Bisa Kuliah!”

Baca Selengkapnya
Kabupaten Ketapang yang Selalu Menantang

Kabupaten Ketapang (07/11/24). Kabupaten Ketapang, yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat, merupakan wilayah dengan keindahan geografis dan kekayaan budaya yang melimpah. Didirikan pada 11 Maret 1952, kabupaten ini memiliki luas wilayah sekitar 31.588 km², menjadikannya salah satu kabupaten terluas di Kalimantan Barat. Kabupaten Ketapang berbatasan dengan Laut Natuna di sebelah barat, Kabupaten Kayong Utara di utara, Kabupaten Kapuas Hulu di timur, dan Provinsi Kalimantan Tengah di selatan. Berdasarkan data terakhir, jumlah penduduk Kabupaten Ketapang mencapai lebih dari 500.000 jiwa, yang terdiri dari berbagai suku, termasuk Melayu, Dayak, Tionghoa, dan Jawa. Secara administratif, kabupaten ini memiliki 20 kecamatan, di antaranya Delta Pawan, Sandai, Tumbang Titi, Simpang Dua, Kendawangan, dan Sungai Laur, dengan total 253 desa dan 14 kelurahan. Dengan keanekaragaman etnis dan geografis, Ketapang menjadi daerah yang strategis untuk pengembangan ekonomi, budaya, dan pendidikan.

Dalam sektor pendidikan, Kabupaten Ketapang masih menghadapi tantangan besar untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitasnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk jenjang pendidikan menengah di Ketapang mencapai 84,67%, sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berada pada angka 66,89. Dengan angka ini, Ketapang berada di urutan ketujuh di Kalimantan Barat dalam capaian IPM, menunjukkan masih adanya kesenjangan dalam akses dan mutu pendidikan dibandingkan dengan kabupaten lainnya. Pemerintah daerah telah melakukan berbagai langkah strategis, seperti meningkatkan infrastruktur pendidikan, memperluas jangkauan program beasiswa, serta mendukung pelatihan bagi guru-guru lokal untuk meningkatkan kompetensi mereka. Namun, jarak antarwilayah yang cukup jauh dan aksesibilitas yang terbatas tetap menjadi kendala utama.

Universitas Terbuka (UT) hadir sebagai solusi bagi masyarakat Kabupaten Ketapang untuk mengatasi tantangan dalam pendidikan tinggi. Sebagai perguruan tinggi negeri berakreditasi A, UT menawarkan pendidikan berkualitas dengan biaya yang terjangkau, yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil. Melalui sistem pembelajaran daring yang fleksibel, UT memungkinkan mahasiswa belajar secara mandiri kapan saja dan di mana saja. Slogan UT, “Menjangkau yang Tidak Terjangkau,” mencerminkan komitmennya dalam memberikan akses pendidikan tanpa batas geografis. Prestasi UT juga terbukti dengan banyaknya lulusan yang diterima sebagai Guru P3K di seluruh Indonesia. Bahkan, UT telah mencatatkan namanya di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai perguruan tinggi dengan jumlah lulusan Guru P3K terbanyak. Dengan demikian, UT tidak hanya menjadi pilihan pendidikan tinggi, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Ketapang.

Untuk memperkuat kehadirannya di Kalimantan Barat, UT Pontianak telah mendirikan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) di 14 kabupaten/kota, termasuk Kabupaten Ketapang. Kehadiran SALUT memberikan layanan administrasi, informasi akademik, dan bimbingan belajar yang lebih dekat dengan masyarakat. Dengan adanya SALUT, masyarakat Ketapang tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh untuk mengakses layanan pendidikan tinggi. SALUT juga menjadi jembatan antara mahasiswa dan UT, memastikan bahwa setiap mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang optimal dan mendukung mereka untuk mencapai prestasi akademik yang lebih baik.

Di Kabupaten Ketapang sendiri, UT memiliki tiga SALUT yang siap melayani masyarakat:

  1. SALUT Lilik Trianto, Kepala: Lilik Trianto, Kontak: 082159028411, Alamat: Jalan Gatot Subroto, Desa Payak Kumang, Kecamatan Delta Pawan, Ketapang
  2. SALUT Tumbang Titi, Kepala: Syaidianur, Kontak: 081345138692, Alamat: Jalan Provinsi Tumbang Titi-Tanjung KM 2, Desa Titi Baru, Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang
  3. SALUT Deti Muslaini, Kepala: Deti Muslaini, Kontak: 085245313886, Alamat: Jalan Raya Gatot Subroto No. 20, Payak Kumang, Ketapang

Mari wujudkan impian pendidikan tinggi Anda bersama Universitas Terbuka. Dengan UT, “Semua Bisa Kuliah,” tanpa terkendala jarak dan biaya. Bersama UT, Kabupaten Ketapang semakin siap menghadapi tantangan masa depan dengan sumber daya manusia yang lebih unggul dan berkualitas!

Baca Selengkapnya
Kota Singkawang Warna-Warni Budaya yang Cemerlang

Singkawang (15/12/24). Kota Singkawang, sebuah kota di Provinsi Kalimantan Barat yang terkenal akan keindahan dan keunikan budayanya, memiliki sejarah berdiri pada 17 Oktober 2001. Dengan luas wilayah sekitar 504 km², Singkawang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sambas di bagian utara, Kabupaten Bengkayang di selatan dan timur, serta Laut Natuna di barat. Kota ini memiliki lima kecamatan, yaitu Singkawang Barat, Singkawang Timur, Singkawang Selatan, Singkawang Utara, dan Singkawang Tengah, serta mencakup 26 kelurahan yang tersebar di berbagai wilayah. Berdasarkan data terbaru, jumlah penduduk Singkawang mencapai lebih dari 240.000 jiwa yang terdiri dari beragam suku dan etnis. Mayoritas penduduknya berasal dari etnis Tionghoa, Melayu, dan Dayak, yang hidup rukun dan harmonis. Kekayaan budaya ini menjadikan Singkawang mendapat julukan “Kota Seribu Klenteng,” yang mencerminkan keberagaman tradisi yang terus terjaga hingga kini. Kondisi geografis yang strategis, dengan akses ke laut dan dikelilingi pegunungan, menjadikan Singkawang tidak hanya sebagai pusat kebudayaan tetapi juga sebagai destinasi wisata yang menarik di Kalimantan Barat.

Pendidikan menjadi salah satu sektor penting yang terus dikembangkan di Kota Singkawang. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah di Singkawang mencapai 87,43%, menunjukkan bahwa mayoritas remaja telah mendapatkan akses pendidikan hingga jenjang menengah. Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Singkawang berada di angka 70,98, menempatkan kota ini pada urutan keempat terbaik di Kalimantan Barat, setelah Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, dan Kabupaten Sintang. Pemerintah Kota Singkawang terus berupaya meningkatkan capaian ini dengan memperbaiki infrastruktur pendidikan, menyediakan program beasiswa bagi siswa berprestasi, serta mendukung pelatihan dan pengembangan tenaga pendidik. Namun, tantangan seperti keterbatasan akses di beberapa wilayah terpencil dan kesenjangan fasilitas pendidikan masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu diatasi bersama.

Universitas Terbuka (UT) hadir sebagai solusi untuk menjawab tantangan pendidikan di Kota Singkawang. Sebagai perguruan tinggi negeri dengan akreditasi A, UT menawarkan pendidikan tinggi yang berkualitas dengan biaya yang terjangkau. Dengan sistem pembelajaran daring dan fleksibel, UT mempermudah masyarakat Singkawang untuk melanjutkan pendidikan tinggi tanpa harus meninggalkan aktivitas sehari-hari mereka. Sesuai dengan slogannya, “Menjangkau yang Tidak Terjangkau,” UT memberikan akses pendidikan kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil atau sulit dijangkau. Prestasi UT juga tak perlu diragukan, dengan ribuan lulusan yang diterima sebagai Guru P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) di seluruh Indonesia. Pencapaian ini bahkan mencatatkan nama UT di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai perguruan tinggi dengan jumlah lulusan Guru P3K terbanyak, menunjukkan kontribusi nyata UT dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Untuk memperluas jangkauan layanan pendidikan tinggi, UT Pontianak telah mendirikan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) di 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat, termasuk di Kota Singkawang. SALUT hadir untuk memberikan layanan administrasi, bimbingan belajar, dan informasi akademik secara langsung kepada masyarakat. Kehadiran SALUT memastikan bahwa masyarakat tidak perlu lagi menghadapi kesulitan akses untuk mendapatkan pendidikan tinggi berkualitas. Selain itu, SALUT juga menjadi wadah yang mempermudah calon mahasiswa dan mahasiswa aktif untuk mendapatkan informasi lengkap terkait perkuliahan di UT, sekaligus membantu meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi di wilayah ini.

Di Kota Singkawang sendiri, UT memiliki dua SALUT yang siap melayani kebutuhan masyarakat:

  1. SALUT Mandiri Kota Singkawang, Kepala: Rusdi, Kontak: 081345241695, Alamat: Jalan Gunung Bawang No. 34B, Kota Singkawang
  2. SALUT Borneo Singkawang, Kepala:Yulistianiati, Kontak: 089521443822, Alamat: Jalan Raya Singkawang-Bengkayang, Kelurahan Pajintan, Kecamatan Singkawang Timur, Kota Singkawang

Keberadaan SALUT di Singkawang, pendidikan tinggi berkualitas kini semakin mudah dijangkau oleh masyarakat. Mari bergabung bersama Universitas Terbuka untuk masa depan yang lebih cerah. Bersama UT, “Semua Bisa Kuliah”! Kota Singkawang yang penuh warna-warni budaya kini dapat lebih cemerlang dengan dukungan pendidikan yang mumpuni.

Baca Selengkapnya
Kabupaten Sanggau Semakin Berkilau

Balai (18/01/25), Kabupaten Sanggau, yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat, memiliki luas wilayah sebesar 12.857,7 km² dengan jumlah penduduk sekitar 500.000 jiwa. Secara administratif, kabupaten ini terdiri dari 15 kecamatan, yaitu Kapuas, Mukok, Jangkang, Bonti, Parindu, Tayan Hilir, Tayan Hulu, Balai, Toba, Meliau, Entikong, Sekayam, Noyan, Kembayan, dan Beduai. Terdapat 163 desa dan 6 kelurahan yang tersebar di wilayah ini. Sungai Kapuas yang membelah kabupaten ini menjadi jalur transportasi utama, mendukung aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat. Dengan potensi geografis yang melimpah, Sanggau menjadi salah satu kabupaten strategis di Kalimantan Barat.

Dalam sektor pendidikan, Kabupaten Sanggau mencatatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan menengah sebesar 86,78% dan indeks pembangunan manusia (IPM) pada angka 67,20, berdasarkan data BPS. Dibandingkan dengan rata-rata IPM Provinsi Kalimantan Barat yang berada di angka 70,34, Sanggau masih memiliki tantangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Sanggau terus berupaya meningkatkan APK dan IPM melalui berbagai program, termasuk peningkatan akses pendidikan di daerah pedalaman dan pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi. Namun, infrastruktur dan geografis yang sulit tetap menjadi hambatan yang perlu ditangani dengan strategi komprehensif.

Universitas Terbuka (UT) hadir sebagai solusi untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi dan indeks pembangunan manusia di Kabupaten Sanggau. Sebagai kampus negeri dengan akreditasi A, UT menawarkan pendidikan berkualitas dengan biaya yang sangat terjangkau. Dengan sistem pembelajaran daring yang fleksibel dan mandiri, UT memungkinkan masyarakat dari berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil, untuk mengakses pendidikan tinggi. Slogan UT, “Menjangkau yang Tidak Terjangkau,” menggambarkan komitmennya dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Prestasi UT juga terbukti dengan banyaknya lulusan yang diterima sebagai Guru P3K di seluruh Indonesia, sebuah pencapaian yang tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai perguruan tinggi dengan lulusan Guru P3K terbanyak.

Untuk mempermudah akses pendidikan, UT Pontianak menghadirkan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) yang tersebar di 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat, termasuk Kabupaten Sanggau. Kehadiran SALUT memastikan layanan administrasi, bimbingan belajar, dan informasi akademik lebih dekat dengan masyarakat. Dengan adanya SALUT, UT semakin memperkuat perannya sebagai perguruan tinggi yang mendukung kemajuan pendidikan di Sanggau dan sekitarnya.

Masyarakat Kabupaten Sanggau kini memiliki dua SALUT yang siap melayani kebutuhan pendidikan tinggi, yaitu:

1. SALUT Balai Batang Tarang, Kepala: Andreas, S.Pd, Kontak: 081242767008, Alamat: Jl. Busu Liung No. 32, Dusun Melaban, Desa Hilir, Kecamatan Balai

2. SALUT Sanggau Kapuas, Kepala: Andreas, S.Pd, Kontak: 081242767008, Alamat: Jln. Jend. Sudirman No. 31, Mungguk Semboja, Kelurahan Bunut, Kecamatan Kapuas

Ayo, raih masa depan yang lebih cerah bersama Universitas Terbuka. Dengan UT, “Semua Bisa Kuliah” tanpa terkendala jarak dan biaya!

Baca Selengkapnya
Kabupaten Sekadau Nan Memukau

Sekadau Hilir (16/01/25), Kabupaten Sekadau, salah satu wilayah di Provinsi Kalimantan Barat, memiliki luas wilayah sekitar 5.444,2 km². Secara geografis, kabupaten ini dilintasi oleh Sungai Kapuas dan Sungai Sekadau yang menjadi urat nadi transportasi dan kehidupan masyarakatnya. Jumlah penduduk Kabupaten Sekadau mencapai sekitar 200.000 jiwa, dengan penyebaran yang didominasi oleh wilayah pedesaan. Kondisi geografis yang beragam ini menciptakan tantangan sekaligus peluang besar dalam pengembangan berbagai sektor, termasuk pendidikan dan perekonomian.

Data pendidikan Kabupaten Sekadau menunjukkan potret yang menggambarkan tantangan sekaligus peluang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah di Sekadau mencapai 89,45%, sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berada di angka 65,35 pada tahun terakhir. Kendati demikian, angka ini masih membutuhkan dorongan signifikan untuk mendekati rata-rata nasional. Penyebabnya, akses terhadap pendidikan tinggi masih menjadi kendala utama, terutama di wilayah pedalaman yang terbatas dari segi infrastruktur dan fasilitas pendidikan.

Universitas Terbuka (UT) hadir sebagai solusi untuk menjawab tantangan pendidikan tinggi di Kabupaten Sekadau. Sebagai kampus negeri dengan akreditasi A, UT menawarkan pendidikan berkualitas dengan biaya terjangkau melalui pembelajaran berbasis online. Dengan model pembelajaran fleksibel ini, mahasiswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja tanpa terhambat kondisi geografis. Melalui slogan “Semua Bisa Kuliah,” UT membuka peluang bagi masyarakat Sekadau untuk melanjutkan pendidikan tinggi dengan mudah, terutama bagi mereka yang bekerja atau tinggal di wilayah terpencil.

UT Pontianak, yang menjadi perpanjangan tangan Universitas Terbuka di Kalimantan Barat, memiliki mitra Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) yang tersebar di 14 kabupaten/kota, termasuk Kabupaten Sekadau. Kehadiran SALUT memungkinkan masyarakat Sekadau mendapatkan akses pendidikan tinggi lebih dekat dan lebih mudah. Dengan dukungan fasilitas dan layanan administrasi yang baik, SALUT menjadi jembatan penting antara UT dan masyarakat lokal, memperkuat komitmen UT untuk mendekatkan pendidikan tinggi kepada seluruh lapisan masyarakat.

Masyarakat Kabupaten Sekadau kini memiliki peluang besar untuk melanjutkan pendidikan tinggi dengan bergabung bersama UT. Di Kabupaten Sekadau sendiri, terdapat dua SALUT yang siap melayani kebutuhan mahasiswa, yaitu:

  1. SALUT Sekadau Merah Putih yang berlokasi di Jalan Merdeka Timur, depan Hotel Pondok Indah, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, dengan kepala SALUT Farid Wahid (085349008874).
  2. SALUT Sekadau yang berlokasi di Jalan Panglima Naga Blok D1 No. 10, Pasar Baru Sekadau, dengan kepala SALUT Abang Moh. Firman (085245766455).

Mari wujudkan mimpi Anda bersama Universitas Terbuka, pendidikan berkualitas yang hadir untuk semua.

Baca Selengkapnya